Listen

Description

Fluent Fiction - Indonesian: Stormy Secrets: Discovering Amalfi's Hidden Culinary Tales
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2024-12-07-23-34-02-id

Story Transcript:

Id: Indra dan Anisa berdiri di tepi pantai Amalfi yang tenang.
En: Indra and Anisa stood on the quiet shores of the Amalfi coast.

Id: Angin musim dingin menggigit dingin, tetapi pemandangan itu sangat menakjubkan.
En: The winter wind was biting, but the view was breathtaking.

Id: Lautan biru berkilauan di bawah tebing-tebing tinggi.
En: The blue ocean shimmered beneath towering cliffs.

Id: Rumah-rumah berwarna cerah terlihat kontras dengan langit mendung.
En: Brightly colored houses stood in contrast against the cloudy sky.

Id: Suasana ini adalah tempat yang sempurna untuk liburan, meski ini bukan waktu puncak berkunjung bagi wisatawan.
En: This scene was the perfect holiday spot, even though it wasn't peak visiting season for tourists.

Id: Indra adalah seorang pecinta kuliner.
En: Indra is a culinary enthusiast.

Id: Mimpinya adalah membuka restoran fusi Indonesia-Italia.
En: His dream is to open a fusion Indonesian-Italian restaurant.

Id: Sementara itu, Anisa adalah seorang blogger perjalanan.
En: Meanwhile, Anisa is a travel blogger.

Id: Dia selalu mencari cerita dan gambar yang bisa menginspirasi pembacanya.
En: She is always on the lookout for stories and images that can inspire her readers.

Id: Mereka berdua memiliki tujuan yang berbeda di perjalanan ini, tetapi semangat mereka sama.
En: They both had different goals on this trip, but their enthusiasm was the same.

Id: Namun, musim dingin di Amalfi membawa tantangan tersendiri.
En: However, winter in Amalfi brought its own challenges.

Id: Banyak restoran tutup.
En: Many restaurants were closed.

Id: Jalan berkelok-kelok sering kali terhalang oleh cuaca buruk.
En: The winding roads were often obstructed by bad weather.

Id: Indra merasa kecewa karena tidak bisa mencicipi masakan lokal yang ia idamkan.
En: Indra felt disappointed for not being able to taste the local cuisine he longed for.

Id: Anisa juga merasa buntu mencari tempat-tempat indah untuk foto-fotonya.
En: Anisa also found it difficult to find beautiful places for her photos.

Id: Indra tak mau menyerah.
En: Indra did not want to give up.

Id: Ia memutuskan untuk mencari keluarga lokal yang mungkin bersedia mengajarinya resep tradisional.
En: He decided to search for a local family who might be willing to teach him traditional recipes.

Id: Dia bertanya pada penduduk desa setiap kali bertemu di jalan.
En: He asked villagers every time he met them on the street.

Id: Anisa, di sisi lain, memutuskan untuk tetap menjelajahi jalan-jalan kecil, berharap menemukan sudut-sudut tersembunyi yang menawan.
En: Anisa, on the other hand, decided to keep exploring the small streets, hoping to find charming hidden corners.

Id: Suatu hari, saat mereka sedang berada di desa terpencil, badai tiba-tiba datang.
En: One day, while they were in a remote village, a storm suddenly came.

Id: Hujan turun deras.
En: It rained heavily.

Id: Mereka mencari perlindungan ke sebuah rumah tua di pinggir desa.
En: They sought shelter in an old house on the edge of the village.

Id: Tuan rumah, seorang wanita tua bernama Signora Lucia, dengan ramah membukakan pintu.
En: The host, an old woman named Signora Lucia, warmly opened the door for them.

Id: Di dalam rumah, hangat dan nyaman.
En: Inside, it was warm and cozy.

Id: Signora Lucia menyajikan minestrone hangat.
En: Signora Lucia served warm minestrone.

Id: Indra dan Anisa merasa lega.
En: Indra and Anisa felt relieved.

Id: Mereka berbincang dengan Signora Lucia yang ternyata senang berbagi cerita.
En: They chatted with Signora Lucia who turned out to enjoy sharing stories.

Id: Indra belajar tentang resep minestrone warisan keluarga.
En: Indra learned about the minestrone recipe passed down through generations.

Id: Setiap bumbunya, setiap rempahnya memiliki cerita tersendiri.
En: Each spice and each herb had its own story.

Id: Sementara itu, Anisa menulis cerita tentang kebaikan Lucia dan kehangatan yang tersembunyi di musim dingin.
En: Meanwhile, Anisa wrote a story about the kindness of Lucia and the warmth hidden in winter.

Id: Setelah badai reda, saatnya bagi Indra dan Anisa untuk melanjutkan perjalanan mereka.
En: After the storm subsided, it was time for Indra and Anisa to continue their journey.

Id: Namun, pertemuan itu meninggalkan kesan mendalam.
En: However, that meeting left a deep impression.

Id: Indra tidak hanya mendapatkan resep baru tetapi juga pemahaman bahwa setiap masakan adalah bagian dari cerita sebuah keluarga.
En: Indra not only gained a new recipe but also an understanding that every dish is part of a family's story.

Id: Ia ingin restoran impiannya juga memiliki cerita seperti itu.
En: He wanted his dream restaurant to have stories like that too.

Id: Anisa menemukan inspirasi baru.
En: Anisa found new inspiration.

Id: Dia menyadari bahwa kisah-kisah nyata dan pengalaman pribadi lebih berharga daripada sekadar gambar yang indah.
En: She realized that real stories and personal experiences are more valuable than just beautiful pictures.

Id: Kembali ke Indonesia, mereka membawa lebih dari sekedar foto dan resep.
En: Returning to Indonesia, they brought back more than just photos and recipes.

Id: Mereka membawa cerita, pengalaman, dan pelajaran hidup.
En: They carried stories, experiences, and life lessons.

Id: Indra membuka restorannya dengan konsep yang baru.
En: Indra opened his restaurant with a new concept.

Id: Setiap hidangan memiliki cerita.
En: Every dish had a story.

Id: Anisa menulis blog yang penuh dengan kisah inspiratif, yang menggugah semangat pembacanya.
En: Anisa wrote a blog full of inspiring stories, sparking the enthusiasm of her readers.

Id: Perjalanan mereka di Amalfi Coast memang selesai, tetapi cerita mereka baru saja dimulai.
En: Their journey on the Amalfi Coast was indeed over, but their story had just begun.


Vocabulary Words: