Fluent Fiction - Indonesian: The Hidden Room and the Spirit of Friendship at Borobudur
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-10-08-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Langit pagi itu cerah, melukiskan Borobudur dalam kemegahannya.
En: The sky that morning was clear, illustrating Borobudur in its grandeur.
Id: Rina, seorang arkeolog pemberani, berdiri di depan candi, merasakan magisnya hari perayaan Maulid Nabi.
En: Rina, a brave archaeologist, stood in front of the temple, feeling the magic of the Maulid Nabi celebration.
Id: Masyarakat sekitar ikut serta dalam perayaan dengan doa dan nyanyian.
En: The local community participated in the celebration with prayers and songs.
Id: Detik ini, terukir dalam ingatan Rina.
En: This moment was etched in Rina's memory.
Id: Rina, bersama dua temannya, Adi dan Budi, berjalan menyisiri arca dan stupa yang menghiasi Borobudur.
En: Rina, along with her two friends, Adi and Budi, walked along the statues and stupas that adorned Borobudur.
Id: Budi, pemandu lokal yang berteman baik dengan keduanya, dengan antusias menjelaskan makna relief yang mereka lihat.
En: Budi, a local guide who was good friends with both of them, enthusiastically explained the meaning of the reliefs they saw.
Id: Wajah Budi bersinar, penuh rasa bangga.
En: Budi's face shone, full of pride.
Id: Sejak kecil, cita-citanya sederhana, mengenal dan mengeksplorasi setiap sudut tempat ini lebih dalam.
En: Since childhood, his dream was simple: to know and explore every corner of this place more deeply.
Id: "Mereka bilang ada ruang tersembunyi di bawah sini," bisik Rina dengan nada penuh misteri, matanya bersinar semangat walau tubuhnya lemah karena penyakit misterius yang mulai menyiksanya.
En: "They say there's a hidden room beneath here," Rina whispered with a tone full of mystery, her eyes shining with excitement despite her body weakened by a mysterious illness that had begun to plague her.
Id: Ia menjaga rahasia ini dari Adi dan Budi—tak ingin membuat mereka khawatir.
En: She kept this secret from Adi and Budi—not wanting to make them worry.
Id: Adi, sahabat Rina yang selalu peduli, menatap Rina dengan tatapan curiga.
En: Adi, Rina's always-caring friend, looked at Rina with a suspicious glance.
Id: "Kau baik-baik saja?
En: "Are you okay?"
Id: " tanya Adi sambil meneliti wajah temannya.
En: Adi asked while examining his friend's face.
Id: Rina tersenyum, mengangguk, walau kepalanya mulai terasa berputar.
En: Rina smiled and nodded, even though her head began to feel dizzy.
Id: Melalui jalan setapak yang terlindung daun-daun dari pohon besar, mereka menuju bagian yang kurang ramai dikunjungi pengunjung.
En: Through a path shaded by the leaves of large trees, they headed to a part less frequented by visitors.
Id: Udara kering musim ini membuat kulit terasa panas.
En: The dry season's air made the skin feel hot.
Id: Budi, dengan semangat membara, menunjukkan mereka sebuah lorong yang tampak jarang dilalui orang.
En: Budi, with burning passion, showed them a corridor that seemed rarely traversed.
Id: Dalam usaha menjelajahi situs ini lebih jauh, Rina merasakan tubuhnya semakin melemah.
En: In her efforts to explore the site further, Rina felt her body growing weaker.
Id: Setiap langkah terasa berat, namun hasratnya untuk menemukan ruang tersembunyi itu terlalu kuat untuk diabaikan.
En: Each step felt heavy, but her desire to find the hidden room was too strong to ignore.
Id: Tiba-tiba, Rina merasa pandangannya kabur.
En: Suddenly, Rina felt her vision blur.
Id: Dia terhuyung dan hampir jatuh.
En: She stumbled and almost fell.
Id: Adi dengan cekatan menangkapnya.
En: Adi, swiftly, caught her.
Id: "Rina!
En: "Rina!"
Id: " dia berseru, penuh kekhawatiran.
En: he exclaimed, full of concern.
Id: Budi, menyadari apa yang terjadi, segera memutuskan.
En: Budi, realizing what happened, quickly decided.
Id: "Kita harus cari bantuan," ujarnya tegas.
En: "We must get help," he said firmly.
Id: Tanpa ragu, mereka membawa Rina menuju tempat istirahat.
En: Without hesitation, they carried Rina to a resting place.
Id: Sampai di sana, Adi menghubungi tenaga medis.
En: Once there, Adi contacted medical assistance.
Id: Rina, yang kini terbaring dengan detak jantung yang tenang kembali, melihat kedua sahabatnya.
En: Rina, now lying with a steady heartbeat again, looked at her two friends.
Id: Air mata menetes di pipinya.
En: Tears fell down her cheeks.
Id: Dia baru menyadari betapa berartinya kesehatan dan persahabatan.
En: She just realized how much health and friendship meant to her.
Id: Bersama deru angin yang lembut, Rina memutuskan.
En: With a gentle breeze blowing, Rina made up her mind.
Id: "Aku bisa menunggu.
En: "I can wait.
Id: Mencari ruangan itu tidak sebanding dengan keselamatanku," kata Rina terbata-bata tapi pasti.
En: Finding that room is not worth my safety," said Rina haltingly but surely.
Id: Adi tersenyum, penuh dukungan.
En: Adi smiled, full of support.
Id: "Kita bisa kembali ke sini kapan saja," katanya menenangkan.
En: "We can come back here anytime," he said reassuringly.
Id: Sebagai akhirnya, meski impian Rina tertunda, dia mendapatkan pelajaran berharga.
En: In the end, though Rina's dream was postponed, she gained a valuable lesson.
Id: Mengikuti kata hatinya untuk menjaga kesehatannya dan menghargai teman-temannya, Rina bangkit dari semua dengan pandangan baru.
En: By following her heart to take care of her health and cherish her friends, Rina rose from it all with a new outlook.
Id: Tak hanya ingin menggali sejarah, dia kini ingin menjalani hidup sepenuh mungkin, bersama teman yang selalu mendampingi.
En: Not only wanting to uncover history, she now wanted to live life to the fullest, accompanied by friends who would always be by her side.
Id: Candi Borobudur berdiri megah di belakang mereka, menjadi saksi dari perjalanan, persahabatan, dan pilihan bijak Rina.
En: The Borobudur temple stood majestically behind them, bearing witness to Rina's journey, friendship, and wise decisions.
Vocabulary Words: