podcast
details
.com
Print
Share
Look for any podcast host, guest or anyone
Search
Showing episodes and shows of
Widy Septia
Shows
Halaman Tengah
Sama | KTBB - Marchella FP
Kadang saya kejar impian. Kadang saya malas berjuang. Kadang saya mau sendirian. Kadang saya takut kesepian. Kadang saya merasa tidak ada yang paham. Sampai saya paham, mereka pun sama merasakan.
2021-01-04
01 min
Halaman Tengah
Egois | KTBB - Marchella FP
Saya ingin menang sehari saja, walau esok pagi seisi bumi lupa.
2020-12-28
01 min
Halaman Tengah
#04 Life Traveler | Menunggu | hlm 225, 226, 232, 233
Saya tak pernah suka menunggu. Sayangnya, diantara semua harapan dan keinginan dalam hidup, menunggu adalah sesuatu yang tak bisa saya hindari. Menunggu memang seperti sebuah jebakan. Bersembunyi di antara sela-sela waktu yang tak terduga. Ketika saya ingin bergegas, ia justru membuat saya harus memelankan langkah. Meminta saya melihat sesuatu dengan lebih jeli. Memberi saya sedikit ruang untuk menarik napas dan menikmati apa pun tanpa tergesa.
2020-01-09
02 min
Halaman Tengah
#03 Life Traveler | Bahasa | hlm 112, 114
Saya percaya, ada bahasa yang tak bersuara. Ada aksara yang tak memerlukan kata-kata. Dan itu cinta. Di antara keriaan, selalu ada cinta yang dirayakan dalam diam. Jatuh cinta membuat orang jadi tak suka bercakap-cakap. Mereka lebih memilih diam dan mengamati orang yang dicintai dengan tahapan penuh kasih. Semua kata kehilangan makna.
2020-01-09
01 min
Halaman Tengah
#02 Life Traveler | Pulang | hlm 78
Kisah tentang mereka yang hanya ingin menjauh sejenak untuk bisa menemukan jalan pulang. Mungkin ujung cerita dari sebuah perjalanan belum diketahui, tetapi pasti pada suatu titik, kita akan menuju titik tempat kita memulai: diri kita sendiri. Dan manusia, pada kodratnya, selalu menemukan cara pulang ke 'rumah'. Tak peduli seberapa deoat atau jauh jaraknya.
2020-01-09
01 min
Halaman Tengah
#01 Life Traveler | Mencari | hlm: 76-77
Kata orang, saat kita berhenti mencari, saat itulah kita justru menemukan apa yang kita cari. Saat kita tak lagi bersiap untuk sebuah kejutan, hidup justru memberikan banyak kejutan.
2020-01-09
01 min
Halaman Tengah
#06 Aku Ingin Istirahat | hlm 64
Aku ingin istirahat mengingat namamu, tapi kepalaku sudah jadi kamar tidurmu jauh sebelum aku mengenal namamu. Kau bunyi dan sunyi di suaraku. Tidak Ada New York Hari Ini - M Aan Mansyur | hlm 64
2019-11-08
01 min
Halaman Tengah
#05 Jangan Bertanya Kenapa | hlm 62
Jika kau ingin menyembunyikan kesedihanmu, aku akan berada di dasar paling gelap lautan-atau hidup, apa bedanya? Jangan bertanya mengapa. Setiap orang memiliki satu jawaban yang menolak diberi pertanyaan. Kelak Kau tahu. Tidak Ada New York Hari Ini - M Aan Mansyur | hlm 62
2019-11-08
00 min
Halaman Tengah
#04 Di Depan Lemari Pendingin | hlm 56
Ada waktu-waktu tertentu saat langit melihat semata dan aku bejalan sendiri kemana-mana. Aku bicara perihal segala, tetapi kau tidak mendengar apa-apa. Kau berpikir, tetapi aku tidak bisa merasakan detak jantungku sendiri. Ada saat kau menemukan cinta adalah umbi-umbian di lemari pendingin. Mereka tiba-tiba bertunas meskipun sudah lama lupa rupa dan aroma tanah. Tidak Ada New York Hari Ini - M Aan Mansyur | hlm 56
2019-11-08
00 min
Halaman Tengah
#03 Bahasa Baru | hlm 26
Di bawah langit yang sama, ada dua dunia yang berbeda. Jarak yang membentang menciptakan bahasa baru untuk kita. Tiap kata yang kauucapkan selalu berarti kapan. Tiap kata yang aku kecupkan melulu berarti akan. Tidak Ada New York Hari Ini - M Aan Mansyur | hlm 26
2019-11-08
00 min
Halaman Tengah
#02 Pukul 4 Pagi | hlm 14
Kadang-kadang, kupikir, lebih mudah mencintai semua orang daripada melupakan satu orang. Jika ada seorang terlanjur menyentuh inti jantungmu, mereka yang datang kemudian hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan. Pukul 4 pagi. Kau butuh kopi segelas lagi. Tidak Ada New York Hari Ini - M Aan Mansyur | hlm 14
2019-11-08
01 min
Halaman Tengah
#01 Tidak Ada New York Hari Ini | 12
Aku sendiri dan tidak berada di sini. Semua orang adalah orang lain. Ku peluk tubuh sendiri. Hari ini tidak pernah ada. Kemarin tidak nyata. Aku sendiri dan tidak menulis puisi ini. Semua kata tubuh mati semata. Aku menghapus seluruh kata sebelum sempat menuliskannya. Tidak Ada New York Hari Ini - M Aan Mansyur | hlm 12
2019-11-08
01 min
Halaman Tengah
Jika Kita Tidak Pernah Jatuh Cinta | hlm 8-10
Merasa teduh membayangkan menjadi istri yang taat pada laki-laki yang taat. Sayangnya pada orangtuanya dia bahkan tak pernah belajar menjadi anak yang taat. Jika Kita tidak pernah Jatuh Cinta - Alvi Syahrin | hlm 8-10
2019-11-07
05 min
Halaman Tengah
#09 Barangkali |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur |hlm 139
Barangkali Barangkali, pada akhirnya, dia adalah kota yang tidak berhenti dilalap api. Dari kejauhan, aku adalah laut yang menenggelamkan diri. |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 139
2019-10-15
02 min
Halaman Tengah
#08 Surat Pendek Buat Ibu di Kampung | Melihat Api Bekerja keras - M Aan Mansyur |hlm 135
Surat Pendek Buat Ibu di Kampung Aku memilih tinggal di kota dan itu adalah hukuman. Jangan pernah mengunjungiku, agar aku bisa tiba-tiba merindukanmu di antara hal-hal yang teratur. Agar aku memiliki satu hal indah yang bisa membuat dadaku bersedih sebelum tidur memeluk diri sendiri dan tidak memimpikan apa-apa selain masa silam di rahimu. |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 137
2019-10-15
00 min
Halaman Tengah
#07 Menikmati Akhir Pekan |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur |hlm 125
Menikmati Akhir Pekan Aku senang berada di antara orang-orang yang patah hati. Mereka tidak banyak bicara, jujur, dan berbahaya. Mereka tahu apa yang mereka cari. Mereka tahu dari diri mereka ada yang telah dicuri. |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 125
2019-10-15
01 min
Halaman Tengah
#06 Kepada Kesedihan | Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 118
Kepada Kesedihan "jika kau ingin mengucapkan selamat tinggal, lakukan seperti matahari tenggelam," kataku kepada diri sendiri. Sampai ketemu besok pagi. Lagi. |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 118
2019-10-15
01 min
Halaman Tengah
#05 Menyunting Sajak Untukmu | Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 114
Menyunting Sajak Untukmu Sajak ditulis bukan untuk kaukenakan ke pesta. Kata-kata sesungguhnya pemalu dan benci keriuhan. Sajak tidak tahu cara menjatuhkan negara yang paling lemah sekalipun. Sajak ditulis untuk menjaga kata tidak meledak semuanya di jantungmu. Tidak persis begitu. Sebetulnya. |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 114
2019-10-15
01 min
Halaman Tengah
#04 Pulang ke Dapur Ibu | Melihat Api Bekerja keras - M Aan Mansyur | hlm 105
Pulang ke Dapur Ibu Aku hidup di antara orang-orang yang memilih melakukan usaha lebih keras untuk menyakiti orang lain daripada menolong diri sendiri. Aku ingin hidup dan diam bersama ibuku. Aku akan menyaksikan ia memetik sayur di kebun kecilnya di halaman belakang untuk makan malam yang lengang. Aku ingin membiarkannya tersenyum menatapku makan tanpa bernapas. |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 105
2019-10-15
01 min
Halaman Tengah
#03 Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur | Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 95
Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur Satu-satunya rumah yang tersisa adalah tidurku. Di luar itu, badai-dan bayangan-bayangan yang mengejar diri sendiri. Aku tidak lagi menunggu. Jendela telah kehilangan cahaya. Langit-langit dan atap dan langit dipenuhi perjalanan dan ketakutan dan bandara. Kuinginkan ini: selimut warisan ibuku adalah cangkang dan aku melunak jadi bayi. Sudah lama aku jatuh cinta pada hal-hal yang bisa mengajariku mengerti cara berhenti. Telingaku tersumbat dan lamat-lamat cuma kudengar kalimat selamat tidur dari dalam diriku yang baru kembali. |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 95
2019-10-15
02 min
Halaman Tengah
#02 Jendela Perpustakaan | Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 64
Jendela Perpustakaan Orang-orang pulang dengan pikiran-pikiran lama di kepala. Lampu-lampu dipadamkan dengan alasan penghematan. Buku-buku tidak bisa membaca diri mereka sendiri. Malam akan datang dan kesunyian menyusun dirinya kembali. |Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 64at Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 64
2019-10-15
01 min
Halaman Tengah
#01 Prihal Tokoh Utama Komik | Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 29
Prihal Tokoh Utama Komik Ia cantik pemurah dan sedikit pemarah. Tak tertandingi senyumnya. Ia akan menggodamu dengan cerita yang tidak ada ujungnya. Dongeng dan musik ajaib. Ia waktu. Ia seorang ibu. Ia mengandung dewa-dewa. Ia rahim dan ribuan pengembahan dan tarian. | Melihat Api Bekerja - M Aan Mansyur | hlm 29
2019-10-15
03 min
Halaman Tengah
Orang-Orang Biasa| hlm 43-44
Kutipan dari buku Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata halaman 43-44. Dialog Ibu Desi.
2019-10-06
01 min
Halaman Tengah
Kambing dan Hujan, hlm 21-22
Kutipan dari buku Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan halaman 21-22. Dialog mif dan Bapak.
2019-10-05
01 min