Look for any podcast host, guest or anyone
Showing episodes and shows of

LSHI Abhipraya

Shows

ReflektivaReflektivaSelentingan #32: Si Kaya yang Membajak Si MiskinEntah mengapa, jagat maya senang sekali mempermasalahkan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dimasalahkan. Citayem Fashion Week, misalnya. Ada banyak hal yang menjadi problematis dari hobi yang sebetulnya biasa saja: mulai dari ruang publik hingga dikaitkan dengan unsur LGBT. Yang kami bahas pada Selentingan kali ini ialah fakta bahwa hobi si miskin bisa dibajak oleh si kaya untuk urusan komodifikasi.2022-07-3128 minReflektivaReflektivaBincang #24: UU Cipta Kerja Menciptakan Keamanan Kerja?Kami mengundang Mas Giri Ahmad Taufik, dosen STH Jentera, untuk membicarakan UU Cipta Kerja. Kami menanyakan bagaimana undang-undang tersebut menciptakan atau tidak menciptakan job security untuk bangsa.2022-07-1732 minReflektivaReflektivaSelentingan #31: Masa Gak Mau Belajar HAM?Beberapa waktu yang lalu, ada seorang insinyur yang bekerja untuk pemerintah yang menyiratkan keengganan untuk belajar HAM. Dia juga mengumpankan bola ke "anak sosial": mau belajar teknik? Kami mencoba untuk memperkeruh suasana – maksudnya, mencoba untuk menimbang-nimbang mengapa komunikasi lintas-disiplin tidak berjalan harmonis demi bangsa yang lebih berakhlak.2022-07-0329 minReflektivaReflektivaSelentingan #30: Holywings dan Penistaan AgamaBeberapa waktu yang lalu, salah satu kedai minuman yang sudah tersebar di Jakarta mendapatkan hujatan di media sosial terkait tindakan promosinya. Kedai tersebut memberikan promo khusus dengan nada menistakan agama. Pada episode kali ini, kami membicarakan hal tersebut.2022-06-2629 minReflektivaReflektivaBincang #23: Dilema PNS, Maju Kena Mundur Kena ft. Kanti PertiwiRevolusi PT KAI dimulai dengan revolusi upah yang lebih adil bagi pegawai-pegawainya. Seharusnya, jika ingin mengedepankan kualitas dalam penyelenggaraan negara, hal ini yang diperhatikan oleh pemerintah. Kami mengundang Ibu Kanti Pertiwi, yang sudah terkenal dengan aktivismenya yang vokal di Twitter dalam perkara ini, untuk membicarakan soal keadilan dalam lingkungan kerja PNS.2022-06-1952 minReflektivaReflektivaSelentingan #29: Kuliner Etnis yang Membabi-butaPada episode kali ini, kami membahas soal kemarahan warga dalam perkara rendang babi yang restorannya sudah tutup sejak dua tahun yang lalu.2022-06-1126 minReflektivaReflektivaSelentingan #28: Kehilangan Anak yang Duka yang Mendefinisikan KitaKami berduka atas kehilangan putra dari Ridwan Kamil. Dalam momentum kedukaan ini, kami membahas tentang kedukaan kami di masa lalu yang menjadikan kami seperti sekarang ini. 2022-06-0423 minReflektivaReflektivaBincang #22: Urgensi Serikat Buruh SCBD ft. Nabiyla Risfa IzzatiLayoff besar-besaran di startup membuka mata kita mengenai pentingnya semangat dan perlawanan kolektif dari pemberi kerja yang sering kali semena-mena. Kami berbicara dengan Mba Nabiyla Risfa Izzati, mahasiswa doktor di QMUL, untuk bertanya mengenai alasan pekerja di SCBD tidak berserikat dan apa yang serikat bisa berikan kepada kawan-kawan di SCBD.2022-05-2939 minReflektivaReflektivaSelentingan #27: Reflektiva Sudah Satu Tahun!Sebetulnya tidak ada yang tahu persis kapan Reflektiva berulang tahun, tapi kami selalu ingat drama dan dinamika di balik pembentukan Reflektiva. Terima kasih sudah menemani perjalanan kami, teman-teman.2022-05-2231 minReflektivaReflektivaSelentingan #26: KKN di Desa, KenanganAkhir-akhir ini, tema KKN menjadi perbincangan di media sosial karena rilisnya KKN di Desa Penari di bioskop. Terlepas dari kisah horor yang hampir selalu menyelimuti perjalanan KKN, hampir selalu ada juga kisah romansa dan perpecahan pertemanan. Di episode ini, kami menceritakan kisah KKN kami.2022-05-1429 minReflektivaReflektivaBincang #21: Jurnalisme Kritis dalam Kemerosotan Demokrasi ft. Mawa KresnaJurnalisme menjadi pilar demokrasi karena ia menjadikan capaian dan kezaliman negara terang benderang. Namun, jurnalisme kritis – yang ingin membawa suara-suara termarginalisasi – memainkan peran yang lebih spesifik dalam pilar tersebut. Kami mengundang Mas Mawa Kresna dari Project Multatuli untuk membicarakan peran tersebut.2022-05-0842 minReflektivaReflektivaSelentingan #25: Semarak LebaranBanyak yang baru dari Idulfitri tahun ini, setidaknya dari sudut pandang kami. Pertama, beberapa dari kami merantau, sehingga sekarang kami mulai merasakan makna mudik sebagai pribadi individual. Kedua, ini adalah pertama kali mudik Idulfitri diperbolehkan selama pandemi. Ketiga, (lagi-lagi personal) ini mungkin pertama kalinya kami diminta THR oleh keluarga. Di episode ini, kami memperkenalkan co-host baru, namanya Anita.2022-05-0131 minReflektivaReflektivaBincang #20: Ramadan dalam Angka ft. Dzulfiqar Fathur RahmanBagaimana melihat Ramadan dalam angka? Kami tidak tahu; oleh sebab itu, kami mengundang Mas Dzulfiqar Fathur Rahman (Joel) untuk membicarakan berkah dalam angka. Joel membawa potret (agak) buram dari Ramadan kali ini: harga kerupuk naik, beberapa komoditas lain juga naik signifikan, kecuali beras. Untuk meringankan keburaman perbincangan kami, kami membawakannya dengan canda tawa.2022-04-2444 minReflektivaReflektivaSelentingan #24: Kultum Ramadan: Berbaik SangkaDalam episode ini, co-host Gaffar membicarakan ilham yang didapatinya ketika ia mendengar khotbah Jumat mengenai berbaik sangka. Ia membagikan kepada kita cara untuk berbaik sangka terhadap sesama dan terhadap Tuhan.2022-04-1725 minReflektivaReflektivaSelentingan #23: Semarak Ramadan AbhiprayaDalam kondisi lemas, kami merekap bagaimana kami dengan suka cita menghabiskan Ramadan kami yang masih beberapa hari tahun ini. Kami memperbincangkan masjid salah satu kampus yang jadi perbincangan karena mengundang berbagai tokoh nasional untuk membicarakan berbagai hal. Kami mendoakan semoga Ramadan semua orang membawa berkah dan kebahagiaan.2022-04-0923 minReflektivaReflektivaBincang #19: Medan Perang yang Lain: Emosi Individu ft. Radityo DharmaputraInvasi Rusia di Ukraina tidak selesai-selesai. Ini saja sudah mengkhawatirkan. Namun, yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah jarang dibahasnya perang di luar medan perang itu sendiri. Kami mengundang Mas Radityo Dharmaputra, mahasiswa doktoral di Tartu Ülikool (University of Tartu) di Estonia untuk membicarakan berbagai hal, mulai dari konseptualisasi emosi dan transitional justice di Hubungan Internasional hingga dampak pembahasan media Indonesia mengenai Ukraina yang melukai hati orang-orang Ukraina. 2022-04-0351 minReflektivaReflektivaSelentingan #22: Pawang Hujan di MandalikaRasanya judulnya sudah menggambarkan isinya: pawang hujan di Mandalika. Fenomena tersebut mengundang banyak komentar netizen. Kami menambah keruh suasana dengan ikut berkomentar.2022-03-2626 minReflektivaReflektivaBincang #18: HI Kita yang Berbelas Kasih ft. Ahmad Rizky M. UmarHI di Indonesia sedang (atau selalu?) mencari jati dirinya. Bagaimana kita mempelajari HI? Siapa yang boleh menentukan cara belajar HI di Indonesia? Kami mengundang Mas Ahmad Rizky M., kandidat doktor dari University of Queensland, kami undang untuk membicarakan hal ini. Mas Umar membicarakan mengenai bagaimana caranya menjadi inklusif, mulai dari membangun standar keilmuan yang 'punya kita' hingga menjadikan suara semua orang bisa diakomodasi dalam HI kita yang berbelas kasih. Perjuangan masih panjang, termasuk juga mendisrupsi hegemoni universitas-universitas tertentu dalam mengkaji HI.2022-03-2048 minReflektivaReflektivaSelentingan 21: Demokrasi di Persimpangan Tiga PeriodeDalam episode kali ini, kami membahas prinsip demokrasi yang kami yakini, bahwa demokrasi harus selalu dibeli dengan harga mahal untuk kebaikan kita bersama. Hal-hal yang melunturkan demokrasi seperti penambahan periode jabatan presiden sudah layak dan sepantasnya dicurigai.2022-03-1227 minReflektivaReflektivaBincang #17: Kaum Muda Mencari Rumah, Nestapa dan Penyelesaiannya ft. Miya IrawatiEpisode ini terasa personal karena hal yang dibahas terlalu dekat dengan keadaan kami sekarang. Kami memperbincangkan persoalan memiliki hunian bagi kaum muda dengan Mba Miya Irawati dari Public Virtue Research Institute. Berbeda dengan episode kami yang lain yang biasanya hanya membawa masalah, kali ini Mba Miya membawa angin segar dengan membicarakan juga penyelesaian yang tidak sering diketahui.2022-03-0643 minReflektivaReflektivaSelentingan #20: Kebangkrutan Moral HI dalam Perang di UkrainaDi Ukraina terjadi perang ketika Rusia menginvasinya. Alih-alih melihat ini sebagai tragedi kemanusiaan, beberapa anak HI yang melihat ini sebagai kesempatan untuk unjuk gigi kemampuan analisis mereka. Mungkin saat kuliah, mereka diajarkan untuk selalu berbicara dan terdengar keren. Mungkin dulu mereka diajarkan oleh dosennya bahwa perang di luar sana adalah suatu hal yang penuh tepukan dan siulan. Di episode ini, kami menarasikan penyakit kolektif ini.2022-02-2629 minReflektivaReflektivaBincang #16: Mengimajinasikan Transportasi Kota yang Merangkul Semuanya ft. Deliani SiregarKami mengajak Mba Deliani Siregar, Senior Urban Planning, Gender and Social Inclusion Associate, mengenai transportasi kota. Karena transportasi merupakan ekstensi dari keadilan akses kota, kami bertanya mengenai bentuk transportasi kota yang adil. Kami juga mengeksplorasi bentuk-bentuk problematika, mulai dari kebiasaan membangun rumah orang Jakarta hingga sepeda sebagai alat transportasi.2022-02-2045 minReflektivaReflektivaSelentingan #19: Konten Kemiskinan demi Kampanye PolitikBeberapa waktu yang lalu, ada seseorang yang mengembalikan hadiah dari gubernurnya karena dia tidak terima kemiskinannya dijadikan konten. Kami jadi berpikir: Mengapa banyak sekali pekerja konten, termasuk YouTuber dan politisi, gemar sekali melakukan komersialisasi kemiskinan? Mengapa imajinasi kita untuk menyelesaikan kemiskinan harus – ah sudahlah. Dalam episode ini, kami berpendapat bahwa konten kemiskinan problematis karena menghilangkan subjektivitas dari orang yang dijadikan objek.2022-02-1228 minReflektivaReflektivaBincang #15: Keberdayaan Neurodivergensi melalui Pendidikan ft. Afifah MuharikahSebelum mulai podcast, kami bertanya kepada Mba Afifah Muharikah – seorang Kandidat Doktor dari Griffith University yang menulis disertasi tentang neurodivergensi di ruang kelas – mengenai kabar dan latar belakangnya. Basa-basi biasa. Namun, sepanjang podcast ini, kami jadi menyadari bahwa basa-basi begitu hanya bisa dilakukan apabila semua orang nyaman. Masalahnya, tidak semua orang nyaman, tetapi kita sudah terbiasa untuk menganggap maklum hal tersebut – sebuah bias neurotipikalitas. Dalam podcast ini, kami membahas mengenai neurodivergensi dan potensi emansipasi pendidikan bagi orang neurodivergen.2022-02-0639 minReflektivaReflektivaSelentingan #18: Kerangkeng Bapak, Dosa Anak?Apakah dosa bapak – korupsi, pemaksaan kerja (forced labour), pemenjaraan paksa, dan koleksi satwa liar dilindungi – ditanggung anak? Di permukaannya tentu tidak. Namun, bagaimana kalau kejahatannya dinikmati oleh sang anak? Bagaimana kalau pesta ulang tahun megah didanai oleh hasil dosa-dosa itu? Apakah itu menjadikan sang anak terlibat dalam dosa ayah? Kami juga tidak tahu, tapi kami dengan sok tahu memperbincangkan hal tersebut.2022-01-2927 minReflektivaReflektivaBincang #14: Memaknai Diri sebagai Lulusan Hubungan Internasional ft. Oddie Bagus SaputraKami memulai perbincangan ini dengan bertanya kepada Mas Oddie Bagus Saputra, mahasiswa pascasarjana HI UGM, "Mengapa mengambil S2 HI?" Pertanyaan ini tidak terjawab sepenuhnya karena memang pertanyaan ini tidak akan bisa sepenuhnya dijawab. Namun, Mas Oddie memberikan insight menarik: Menjadi lulusan HI berarti mempersiapkan kita berpikir reflektif di mana pun nanti ia bekerja. Terutama jika belajar teori kritis (sengaja tidak ditulis kapital), di mana pun kita bekerja, kita selalu bisa melihat problematika sosial.2022-01-2341 minReflektivaReflektivaSelentingan #17: Arogansi Terinstitusionalisasi Jurusan HI?Beberapa waktu yang lalu, kita mendengar kabar burung mengenai lulusan terbaik jurusan HI suatu universitas yang berbuat onar. Dengan justifikasi menghukum maba yang bercanda soal joki, dia membawa-bawa statusnya sebagai lulusan terbaik dan mantan asisten dosen, seolah-olah penting. Menurut kami tidak. Menurut kami, yang lebih penting untuk dibahas adalah mengapa kemunculan arogansi seperti itu maklum adanya di jurusan HI. Di episode ini, kami membahas hal tersebut.2022-01-1526 minReflektivaReflektivaBincang #13: Keadilan Sosial dan Solidaritas di Kampung Akuarium"Apakah kota itu adalah gedung-gedung di SCBD yang tidak ada orang di malam hari – suatu kekosongan ruang meskipun estetis – atau sebuah ekosistem sosial kehidupan manusia?" tanya Andesha Hermintomo, seorang arsitek yang bersolidaritas dengan warga Kampung Akuarium. Kami membahas apa saja yang menjadi pelajaran dari Kampung Akuarium, mulai dari kelas ekonomi bawah yang selalu menjadi target "pembangunan" kota lewat penggusuran hingga menempatkan masyarakat kampung sebagai subjek, bukan objek, kota. Mas Andesh juga menggambarkan bahwa mengubah susunan bangunan suatu komunitas juga akan mengubah (dan mengganggu) pola interaksi yang sudah ada.2022-01-0939 minReflektivaReflektivaSelentingan #16: Refleksi Akhir TahunIni adalah episode terakhir kami di tahun 2021. Kami membicarakan perjalanan kami sebagai tim Reflektiva sekaligus LSHI Abhipraya secara personal dan profesional. Di tahun ini, banyak kejadian menyenangkan dan menyedihkan sekaligus, mulai dari mencari kerja hingga menjadi dosen. Kami juga membicarakan rencana kami di tahun 2022. Di sela-sela itu semua, Gaffar yang memang selalu penuh sarkasme menyebut Kevin hanya akan menjadi dosen baik selama beberapa semester – ini mengingatkan Gaffar akan dosennya dulu.2021-12-1830 minReflektivaReflektivaBincang #12: Zero Emission dan Energi Terbarukan di IndonesiaKami mengajak ngobrol Mas Budiawan Sidik Arifianto, seorang peneliti di Litbang Kompas, terkait perkembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia dan juga dampaknya terhadap gas buang. Mas Iwan – begitu biasa dia dipanggil – menyatakan bahwa proses substitusi energi di Indonesia tidak bisa menonjolkan satu jenis saja, tetapi secara tumpang tindih harus saling melengkapi.2021-12-1246 minReflektivaReflektivaSelentingan #15: Gak Boleh Salah Ngomong di MedsosBeberapa waktu yang lalu, ada pengguna Twitter yang memberikan informasi mengenai penggunaan bahasa Inggris yan baik. Ada yang merespons negatif: Dia menyatakan bahwa tweet itu terlalu umum. Dia juga bertanya-tanya mengapa "tweet asal copas" bisa viral. Kami membicarakan hal ini. Kami keheranan mengapa tata interaksi kita di media sosial terlalu jahat dan tidak ramah.2021-12-0432 minReflektivaReflektivaIRUDSatuDekade #4: Nadia FarabiKami mengajak ngobrol salah satu dosen favorit kami, Mba Nadia Farabi, Ph.D. (Cand.) yang sedang berkuliah di Griffith University. Seperti episode sebelumnya, kami menanyakan relevansi HI Undip setelah satu dekade. Kami juga menanyakan kesan Mba Nadia untuk setiap angkatan hingga 2016 (sebelum beliau meninggalkan Semarang untuk kuliah doktor). Yang kami dapat dari Mba Nadia – tapi tidak didapat oleh narasumber lain – adalah seruan untuk menjadikan HI relevan untuk semua makhluk: HI yang rahmatan lil alamin.2021-11-2748 minReflektivaReflektivaSelentingan #14: Consent Itu Zinah?Masih segar di ingatan kita mengenai perdebatan (yang kadang kurang masuk akal) mengenai permendikbud yang menurut kaum konservatif melegalkan zinah. Mereka bilang bahwa nilai kultural dan agama masyarakat kita akan luntur apabila consent menjadi tolak ukur berhubungan seksual. Padahal, seperti yang kita semua tahu, maksud permendikbud tersebut tidak untuk melegalkan zinah. Kami mengeksplorasi berbagai sudut pandang untuk mengetahui apakah konsep consent melegalkan zinah.2021-11-2029 minReflektivaReflektivaIRUDSatuDekade #3: Satwika ParamasatyaMas Satya diminta untuk menjelaskan keadaan Departemen HI Undip setelah "ditinggal generasi-generasi terbaiknya". Entah mengapa, Mas Satya kesulitan menjawab, entah karena tidak ingin dilihat mempraktikkan favoritisme atau karena memang beliau belum menemukan generasi terbaik yang kami maksud. Kemungkinan besar yang pertama; sehingga, kami mendorong Mas Satya untuk mendeskripsikan semua angkatan dari 2011 hingga 2021. Selain itu, kami juga membicarakan panggilan hati Mas Satya untuk menjadi dosen dan hal-hal lain.2021-11-1342 minReflektivaReflektivaSelentingan #13: Tren Paket Hemat Resepsi PernikahanBeberapa waktu yang lalu, ada sebuah tweet yang membahas tentang resepsi pernikahan yang sederhana: hanya dihadiri kurang dari 60 orang! Netizen, tentu saja, berpolemik – karena memang sudah sifat dasar netizen untuk membuat segala hal menjadi polemik. Ada yang mendukung; ada juga yang memprotes karena dianggap tidak sesuai dengan jati diri bangsa Timur yang gemar bermegah-megahan (alias mengundang semua orang dalam pernikahan). Sudah menjadi sifat dasar kami juga untuk mengomentari semua polemik netizen sehingga lahir lah episode ini.2021-11-0626 minReflektivaReflektivaIRUDSatuDekade #2: Shary Charlotte H. P.Ketika dipaksa membandingkan antara angkatan Kevin dan Gaffar, Mba Shary menjawab bahwa “angkatan yang paling bagus adalah angkatan yang mau membantu HI ketika akreditasi”. Jawaban yang mengingatkan kita pada momen paling pivotal. Kami bicara panjang lebar soal relevansi HI Undip setelah sepuluh tahun berkontribusi. Kami juga bicara tentang keputusan Mba Shary untuk mengajar di HI Undip alih-alih di, misalnya, Unpar atau UGM. Fakta menarik yang kami dapat dari Mba Shary adalah setelah ruang kerja dosen dibuat menjadi kubikel tertutup, Mba Shary jadi bisa tidur siang dan snacking dengan nyaman. Kami mendoakan agar Mba Shary bisa lulus dari studi doktoralnya deng...2021-10-3044 minReflektivaReflektivaSelentingan #12: Split the Bill alias Hubungan Hitung-hitunganSiapa yang harus bayar saat pertama kali nge-date? Orang-orang punya jawaban masing-masing. Ada yang bilang laki-laki saja yang bayar. Adapula yang berpendapat bayar masing-masing saja atau split the bill. Podcast ini masuk ke diskusi ini, bahkan menyangsikan pertanyaan "siapa yang bayar di kencan pertama" itu sendiri.2021-10-2328 minReflektivaReflektivaIRUDSatuDekade #1: Pembukaan ft. Marcellino L. P. SiraitKami ngobrol bareng Marcellino Sirait, Ketua HMPSHI Undip. Kami mulai dengan pembicaraan yang berat: nasib HI Undip di setelah sepuluh tahun. Kami juga ngobrol seputar HI universitas sebelah. Bosan dengan keseriusan ini, kami menanyakan dosen favorit Marcell. Siapa ya?2021-10-1636 minReflektivaReflektivaSelentingan #11: Work–Life Balance, (Tidak) Bisakah?Di Indonesia, nampaknya kerja 8-9 jam masih sangat sulit ditemukan. Banyak dari pelaku industri yang mewajarkan kerja di atas waktu normal. Dan masyarakat pun menerimanya dengan lapang dada, bahkan ada "glorifikasi" terkait durasi jam kerja yang lama tersebut. Lah? Lalu kapan kita bisa pacaran dan baca buku favorit? Podcast ini masuk ke dalam diskusi hangat mengenai pembagian waktu kerja dan kehidupan pribadi yang seharusnya seimbang.2021-10-0227 minReflektivaReflektivaBincang #11: Represivitas Negara terhadap AktivismeKami mengundang Bang Dedek Chaniago, seorang aktivis lingkungan hidup yang berbasis di Sumatera Selatan. Dedek pernah dipenjara karena membela rakyat yang tanahnya mau dirampas oleh korporasi – dan didiamkan oleh negara. Kami menanyakan mengapa aktivisme, khsuusnya di bidang lingkungan hidup, sering kali ditekan oleh pemerintah. Dedek menjelaskan dua tingkat pemerintahan di Indonesia, nasional dan daerah, dan kekhasannya dalam melakukan represi. Yang menarik – dan menginspirasi kami – adalah Dedek menyarankan kami untuk membuat episode yang narasumbernya orang lokal – petani – yang tanahnya dirampas.2021-09-2641 minReflektivaReflektivaSelentingan #10: Tutup Kuping dari Musik atau dari Komunikasi Toleran?Kemarin ada serombongan santri tahfidz yang tutup telinga rapat-rapat karena ada suara musik di sekitarnya. Pejabat tinggi negara kemudian nyinyirin santri-santri tersebut dan merasa "kasian" karena dapet "pendidikan yang salah". Ada yang bilang juga bahwa tutup kuping dari musik adalah bibit intoleransi. Benarkah? Podcast ini bakalan masuk ke diskursus yang njelimet ini.2021-09-1929 minReflektivaReflektivaBincang #10: Membuka Tabir Transfobia ft. AgathaKami mengundang Agatha, seorang transgender pertama yang menjabat sebagai Koordinator QLC Chapter Jakarta. Kami bertanya seputar transfobia yang menghantui kelompok trans di tengah masyarakat. Kami juga bertanya mengenai apa yang bisa kami, sebagai kelompok cis yang lebih sering berbuat onar dibandingkan membantu kelompok trans, lakukan untuk menciptakan lingkungan yang kita semua bisa hidup harmonis di dalamnya. Kami berharap episode ini bisa membuka kungkungan pemikiran pendengar Reflektiva karena Agatha telah membuka kungkungan pemikiran kami.2021-09-1245 minReflektivaReflektivaSelentingan #9: Menikah Tapi Memilih Childfree?Konsep childfree tentu tidak asing bagi kita. Beberapa orang memang memutuskan untuk tidak punya anak dengan alasan-alasan tertentu. Lalu, kenapa menikah kalau tidak ingin punya anak? Podcast ini akan membahas topik tersebut secara santai.2021-09-0428 minReflektivaReflektivaBincang #9: Menggulingkan Patriarki Lewat Sastra ft. Dian PurnomoKami mengundang Dian Purnomo, penulis dan aktivis perempuan. Kami menanyakan banyak hal, mulai dari yang personal hingga yang struktural. Mulai dari inspirasi penulisan hingga mengapa penulis perempuan sulit menembus kesusastraan di Indonesia baik dari segi pengakuan atau komersial. 2021-08-2944 minReflektivaReflektivaSelentingan #8: Orang Daerah Pengen Kerja di SCBD, Salahkah?Bagi sebagian orang, terutama yang berasal dari luar Jakarta, kerja di gedung-gedung tinggi seperti di SCBD adalah sebuah impian. Di antara beberapa alasan, salah satunya adalah harapan untuk mendapatkan kebiasaan yang ciamik buat diunggah di Instagram: foto kemacetan jalan ibukota dari lantai 20, satu gelas starbucks di genggaman, dan card holder yang tergantung di leher. Tapi tunggu, bagaimana jika impian-impian itu justru bukan datang dari diri sendiri? Bagaimana jika cita-cita itu hanyalah konstruksi sosial yang merugikan diri sendiri?2021-08-2128 minReflektivaReflektivaBincang #8: Politik Ekonomi Hijau di Indonesia ft. Zenzi SuhadiSaat Bincang #7 mengabarkan bahwa wajah segar perpolitikan Indonesia sudah hadir, episode kali ini (Bincang #8) membicarakan mengapa cara berpolitik yang baru sangat mendesak. Kami berbincang dengan Zenzi Suhadi, Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Zenzi menggarisbawahi berbagai hal, mulai dari filosofi sistem ekonomi kita yang tak acuh terhadap pemenuhan hidup suku asli hingga gaya hidup masyarakat kota. Zenzi menjadi bukti bahwa podcast kami semakin baik karena kami selalu dibuat terkagum-kagum sepanjang episode ini.2021-08-1544 minReflektivaReflektivaSelentingan #7: Dua Garis Biru, Pedofilia, dan Close Friends yang BerkhianatBeberapa waktu yang lalu, internet sempat heboh karena tersebarnya video dua selebritis yang jauh beda usianya, sedang berciuman. Beberapa pihak mengatakan ini adalah bentuk tindakan pedofilia, dan beberapa pihak lainnya berpendapat sebaliknya. Debat semakin rumit, dan podcast ini memasuki belantara diskusi itu, sembari nyinyirin orang yang cepu.2021-08-0729 minReflektivaReflektivaBincang #7: Partai Hijau Indonesia, Partai Cinta Alam?Akhirnya kami bisa berbincang dengan salah satu wajah segar perpolitikan Indonesia: Dimitri Dwi Putra sebagai Anggota Presidium Partai Hijau Indonesia. Dimitri menjelaskan kepada kami dengan panjang lebar mengenai sejarah singkat partai hijau dunia, kemudian Partai Hijau Indonesia, dan pada akhirnya sistem elektoral Indonesia yang kurang kondusif untuk bottom-up approach. Kami tidak hanya setuju; kami juga terpukau.2021-08-0144 minReflektivaReflektivaSelentingan #6: Fotokopi e-KTP dan Bukit Algoritma yang Ndakik-ndakikBila kita ditanya hal apa yang menjengkelkan dari proses birokrasi Indonesia, mungkin mayoritas dari kita akan menjawab fotocopy KTP yang terlalu sering. Katanya sih sudah jadi KTP elektronik, tapi nyatanya digitalisasi itu tidak terasa sama sekali. Di sisi yang lain, pemerintah saat ini sudah mencanangkan Bukit Algoritma, proyek ambisius Indonesia yang membawa slogan-slogan Revolusi Industri 4.0. Terasa muluk-muluk memang, dan kali ini kita membahasnya dalam podcast ini.2021-07-2427 minReflektivaReflektivaBincang #6: Menuju Startup yang Berkeadilan Sosial ft. Reviansyah RamadhanKami berbincang dengan Reviansyah Ramadhan, dulunya aktivis mahasiswa yang tergabung di GmnI dan sekarang bekerja di salah satu startup, mengenai pandemi Covid-19 yang mengganggu seluruh aspek kehidupan bermasyarakat. Menurut Revi, startup telah berkontribusi banyak bagi kehidupan masyarakat – mendekatkan yang jauh dan membuat yang tak punya warung bisa jualan. Saat kami tanya tentang adanya rongrongan industri startup di kehidupan masyarakat kecil (misalnya hilangnya pekerjaan tukang pijat, tukang cuci mobil, dan lain-lain saat GoLife tutup), Revi bilang itu terlalu berlebihan. Kami tidak setuju.2021-07-1643 minReflektivaReflektivaSelentingan #5: Rektor Komisaris, Ekspresi DikikisBEM UI bikin poster yang menarik atensi. Katanya, Presiden Jokowi adalah "King of Lip Service". Lalu Rektorat panas-dingin, dan diundanglah para staff BEM UI untuk klarifikasi poster tersebut. Setelah ditelisik, Rektor UI ternyata Wakil Komisaris BRI. Dengan status itu, apakah ada kaitannya dengan pemanggilan BEM UI yang berarti pula pelanggaran atas kebebasan akademik?2021-07-0331 minReflektivaReflektivaBincang #5: Apa Kabar HAM di ASEAN? ft. Dio Herdiawan TobingKami bertanya kepada Dio Herdiawan Tobing, founder dan Executive Director PolicyLab Indonesia, mengenai kabar HAM di ASEAN. Dio melihat proses penguatan HAM di ASEAN sebagai sebuah proses evolusi karena sifatnya yang lambat. Dio menyoroti penanganan ASEAN yang lambat dalam kasus kudeta Myanmar.2021-06-2742 minReflektivaReflektivaSelentingan #4: Lolos SBMPTN, Tapi...Keterima kuliah? Selamat! Kamu sudah menjadi bagian dari 8,5% penduduk Indonesia yang bisa mengeyam pendidikan tinggi. Itu jelas privilese. Tapi kamu juga harus wanti-wanti: saat kuliah dan setelah kuliah, masih banyak masalah yang akan datang. Apa aja? pastinya, penderitaan akan menghantuimu secara individual dan struktural.2021-06-1929 minReflektivaReflektivaBincang #4: Bongkar-Pasang Pemilu 2024 ft. Eren MarsyukrillaEren Marsyukrilla, peneliti Litbang Kompas, menemani perbincangan hangat mengenai konstelasi Pemilu 2024. Kami membahas berbagai hal Pemilu 2024, mulai dari kemungkinan calon pasangan hingga ruang gerak anak muda dalam proses kampanye. Eren mengatakan bahwa proses kampanye tidak akan banyak berbeda dibandingkan tahun 2019. Untuk pertama kalinya dalam sejarah podcast ini, kami tidak menyangsikan tamu kami.2021-06-131h 14ReflektivaReflektivaSelentingan #3: Nikah Muda, Cerai MudaBeberapa tahun lalu, trend nikah muda sempat menjadi topic yang sering diperbincangkan. Para pendukung nikah muda membawa narasi religius: bahwa fungsi nikah muda adalah untuk menghindari perzinahan. Tentu, banyak yang mengkritisi alasan yang dianggap terlalu simplisistik mengenai pernikahan ini. Lalu, tanpa disangka-sangka, banyak pasangan hubungan pernikahan dini tersebut kandas di tengah jalan. Perceraian pasangan muda yang seringkali tak bisa terhindarkan. Podcast ini ingin membahas fenomena tersebut walaupun dibumbui hal-hal yang sok tahu (karena podcaster jomblo dan belum menikah).2021-06-0532 minReflektivaReflektivaBincang #3: Bisakah Kaum Tertindas Berbicara? ft. Vicky BarretoEpisode ini ditemani oleh Vicky Barreto dari Kementerian Koperasi dan UKM, lulusan Institute of Development Studies University of Sussex. Vicky menyebutkan bahwa kita sebagai masyarakat – terutama masyarakat tertindas – perlu lebih lantang menekan pemerintah agar mengabulkan keinginan kita. Vicky menekankan bahwa penekanan tersebut melalui ruang-ruang demokratis. Namun, bagaimana jika ruang-ruang demokratis masih tidak cukup?2021-05-301h 00ReflektivaReflektivaSelentingan #2: 25 Tahun Punya Apa?Ketika kita berumur 25, idealnya punya apa ya? Apakah sudah harus punya duit 100 juta? Atau sudah bisa nulis 100 jurnal internasional? 2021-05-2230 minReflektivaReflektivaBincang #2: Islam Konservatif Kuasai Dunia Maya? ft. Muhammad Radya YudantiasaEpisode ini dibintangi oleh Muhammad Radya Yudantiasa, mahasiswa pascasarjana Center for Religious and Cross-cultural Studies di Universitas Gadjah Mada. Asa menyebutkan bahwa organisasi Islam moderat perlu menguasai pewacanaan keislaman di media sosial. Kami sangsi.2021-05-161h 13ReflektivaReflektivaSelentingan #1: Susahnya Jadi Orang SusahOrang miskin memang serba salah di saat pandemi. Tidak hanya mereka adalah yang paling terdampak secara ekonomis dan kesehatan, mereka juga malah sering mendapatkan diskriminasi. Yang belakangan ini sangat menjengkelkan: respon negatif tentang isu Tanah Abang adalah permisalannya.2021-05-0828 minReflektivaReflektivaBincang #1: Demokrasi dan Kesejahteraan ft. Dzulfiqar Fathur RahmanEpisode ini dibintangi oleh Dzulfiqar Fathur Rahman, wartawan bagian Business di The Jakarta Post. Kami membahas cara-cara demokrasi (tidak bisa) menjaga pasar dan sebaliknya sehingga tercipta kesejahteraan. Dzulfiqar beranggapan bahwa kesejahteraan akan dicapai melalui corrective forces demokrasi terhadap pasar. Kami tidak begitu yakin.2021-05-0250 minReflektivaReflektivaEpisode 0: PerkenalanWe proudly present Reflektiva, a podcast that aims to proliferate critical discourse in our public conversations. Delivered by Kevin Ali Sesarianto and Gaffar Mu'aqaffi, Reflektiva invites well-curated guests to discuss contemporary political issues in a critical manner.2021-04-2616 min