Look for any podcast host, guest or anyone
Showing episodes and shows of

Samahita Bandung

Shows

Bandung InternationalBandung International#EPS44 STOP KEKERASAN & PELECEHAN SEKSUAL BERSAMA SAMAHITA BANDUNGHalo, Wargi Bandung!  Di episode ke-44 ini, kita akan kedatangan tamu yaitu Teh Alya selaku Humas Samahita Bandung.  Disini, Teh Alya akan bercerita mengenai latar belakang terbentuknya Komunitas Samahita Bandung, program apa saja yang ada di Komunitas tersebut dan sebagainya. Wah, pasti pada penasaran kan, Wargi Bandung?  Tunggu apa lagi? yuk langsung dengerin podcastnya sekarang juga!  //  Hello, Wargi Bandung!  In this 44th episode, we will invite a guest, Teh Alya, as a Public Relations Samahita Bandung.  Here, Teh Alya will tell about the background of Samahita...2021-10-1618 minsamahiTALKsamahiTALKEpisode 6 - Emang Apa Salahnya Jadi K-Popers?Emang salahnya apa, ya? Walaupun lagi hype-hype-nya, stigma terhadap pecinta musik K-Pop masih beredar dimana-mana. Entah dikatain fanatik, toksik, konsumtif dan dilabeli nggak punya kehidupan sosial, cibiran-cibiran itu kerap ditempelkan pada fans K-Pop di Indonesia. Memang tidak sepenuhnya salah, tapi kenapa cuman FANS K-POP DOANG YANG KENA CIBIR? Gimana dengan fandom lainnya kayak FANS BOLA, misalnya. Emang fans bola nggak fanatik, toksik dan konsumtif? Atau, ini jadi sentimen orang-orang aja? Orang-orang yang gak suka kalau perempuan bisa punya ruang aman lewat K-Pop? Berhubung 45% anggota Samahita adalah K-Popers, Ades (NCTzen) dan Lathifah (ARMY) mengajak Rakha (SONE...2021-04-2244 minsamahiTALKsamahiTALKEpisode 5 - "Call-Out Culture": Jalan Pintas yang Kadang Menjebak Penyintas (Part 2)Barengan sama Monde (dearcatcallers.id) kita akan bahas tuntas fenomena call-out yang akhirnya-akhir sering muncul di jagad media sosial.. Call-out atau yang diistilahkan warganet sebagai "spill the tea" ditujukan untuk memberikan efek jera dan sanksi sosial terhadap pelaku. Hal ini dipercaya aktivis digital sebagai cara praktis menghukum pelaku dan korban segera mendapat keadilan karena sistem legal kita saat ini tidak memenuhi hak-hak korban. Dari sisi penyintas, call out terpaksa dilakukan karena ia tidak merasa aman, kecewa dengan proses peradilan, dan tidak tahu ke mana lagi harus melaporkan kasus traumatis yang dialaminya. Sehingga penyintas terpaksa mengambil jalan yang...2021-03-1929 minsamahiTALKsamahiTALKEpisode 5 - "Call-Out Culture": Jalan Pintas yang Kadang Menjebak Penyintas (Part 1)Barengan sama Monde (dearcatcallers.id) kita akan bahas tuntas fenomena call-out yang akhirnya-akhir sering muncul di jagad media sosial..  Call-out atau yang diistilahkan warganet sebagai "spill the tea" ditujukan untuk memberikan efek jera dan sanksi sosial terhadap pelaku. Hal ini dipercaya aktivis digital sebagai cara praktis menghukum pelaku dan korban segera mendapat keadilan karena sistem legal kita saat ini tidak memenuhi hak-hak korban. Dari sisi penyintas, call out terpaksa dilakukan karena ia tidak merasa aman, kecewa dengan proses peradilan, dan tidak tahu ke mana lagi harus melaporkan kasus traumatis yang dialaminya. Sehingga penyintas terpaksa mengambil jalan...2021-03-1927 minsamahiTALKsamahiTALKEpisode 4 - Samahita & FeminismeSebagai komunitas yang fokus sama isu kekerasan domestik terhadap perempuan, Samahita sering banget dihujani pertanyaan seperti: "Lho, Samahita itu feminis juga?" atau "Emang feminisnya Samahita itu yang gimana, sih?"  Memang sih, kalau lagi ngomongin feminisme pasti Samahita nggak pernah absen. Sebaliknya, kalau ada Samahita pasti ada feminisme-feminismenya. Nggak cukup sampai di situ, pertanyaan-pertanyaan lainnya pun ikutan muncul. Dari soal apa itu feminisme sampai bisikan-bisikan kalo Samahita itu... SJW! Demi menjawab kegamangan soal ini dan itu, Ades sama Lathifah bakal ngobrol-ngobrol soal misteri di balik hubungan antara Samahita dan Feminisme. Ditemenin Talissa Febra (Samahita), kita...2020-12-0144 minsamahiTALKsamahiTALKEps. 3 - Keadilan TransformatifKeadilan Transformatif menjadi sebuah cara untuk merespons, mencegah, dan mengakhiri kekerasan tanpa mereproduksi kekerasan di dalam prosesnya. Memangnya, seperti apa sih Keadilan Transformatif? Dan bagaimana konsep Keadilan Transformatif dapat menjadi solusi di tengah ketidakadilan yang dialami oleh penyintas kekerasan? Di seri Klub Baca Samahita, kita akan coba mendiskusikan  solusi kekerasan yang tidak mereproduksi kekerasan, peran masyarakat dan negara dalam pemulihan penyintas dan akuntabilitas pelaku. Sekaligus, dunia seperti apa yang ingin kita bangun melalui praktik-praktik keadilan transformatif.2020-11-0338 minGirl Up! UGMGirl Up! UGM#NgobrolinIsu - Keadilan Transformatif: Mengakhiri Kekerasan Tanpa MereproduksinyaBeberapa waktu belakangan, fenomena dimana whistle-blower maupun penyintas kekerasan seksual mencari keadilan melalui media sosial. Jika menyimak cuitan yang beredar, salah satu penyebabnya adalah karena penyintas kekerasan seksual cenderung mendapatkan keadilan ketika ceritanya telah viral di media sosial. Masih belum disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang dapat menjadi payung hukum komprehensif, serta rendahnya literasi mengenai kekerasan seksual di kalangan penegak hukum yang justru menyebabkan penyintas mengalami retraumatisasi, juga menjadi penghalang bagi penyintas untuk mendapatkan keadilan. Ide mengenai KEADILAN TRANSFORMATIF kemudian muncul sebagai alternatif dari sistem peradilan baik punitif maupun restoratif, untuk merespons, mencegah, dan mengakhiri kekerasan tanpa mereproduksi...2020-08-2937 minsamahiTALKsamahiTALKEpisode 2.2 - #WorkFromHome: Ketika WFH Menjadi Penjara dan Mengancam Perempuan di Rumah[TRIGGER WARNING: KEKERASAN SEKSUAL & SUICIDE] Semenjak imbauan lockdown dicanangkan Pemerintah, angka kekerasan domestik terhadap perempuan meningkat. Terhitung sampai 19 April 2020, LBH APIK Jakarta telah menerima 97 kasus kekerasan terhadap perempuan selama masa PSBB. Diperkirakan angka ini akan terus bertambah akibat faktor-faktor yang dapat memicu kekerasan di dalam rumah tangga atau pun relasi interpersonal. Perempuan terpenjara, dan menanggung beban-beban domestik. Selain berisiko tertular COVID-19, perempuan di rumah pun dibayang-bayangi tindakan kekerasan di ranah domestik. Lalu, gimana sebenarnya kondisi perempuan di saat pandemi? Apa bener WFH ini menguntungkan? Terus, apa yang bisa kita lakukan untuk memutus rantai kekerasan...2020-08-0447 minsamahiTALKsamahiTALKEpisode 2.1 - #WorkFromHome: Ketika WFH Menjadi Penjara dan Mengancam Perempuan di Rumah[TRIGGER WARNING: KEKERASAN SEKSUAL & SUICIDE] Semenjak imbauan lockdown dicanangkan Pemerintah, angka kekerasan domestik terhadap perempuan meningkat. Terhitung sampai 19 April 2020, LBH APIK Jakarta telah menerima 97 kasus kekerasan terhadap perempuan selama masa PSBB. Diperkirakan angka ini akan terus bertambah akibat faktor-faktor yang dapat memicu kekerasan di dalam rumah tangga atau pun relasi interpersonal. Perempuan terpenjara, dan menanggung beban-beban domestik. Selain berisiko tertular COVID-19, perempuan di rumah pun dibayang-bayangi tindakan kekerasan di ranah domestik. Lalu, gimana sebenarnya kondisi perempuan di saat pandemi? Apa bener WFH ini menguntungkan? Terus, apa yang bisa kita lakukan untuk memutus rantai kekerasan...2020-08-0435 minsamahiTALKsamahiTALKEpisode 1 - Alkisah, Sperma di Kolam RenangSosial media dan media daring global dihebohkan dengan pernyataan Sitty Hikmawatty dari Komisioner KPAI kalau bisa ... hamil di kolam renang. Kumaha? Mestinya, di tahun 2020 gak ada lagi tuh mitos seksual yang beredar. Masalahnya ini keluar dari mulut Pemerintah, loh. Kok bisa sih blunder segitunya? Atau, emang pendidikan seksual yang ada di kepala Pemerintah emang kayak gitu? Lagian, gimana ceritanya sperma manusia bisa berenang dan ngehamilin orang tanpa hubungan seksual? Gimana pendapat temen-temen Samahita soal itu?2020-04-0256 min