Look for any podcast host, guest or anyone
Showing episodes and shows of

Syafri Arifuddin Masser

Shows

Resensi InstituteResensi InstituteEps 266: Tarian Setan - Saddam Hussein (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Tarian Setan ( akhrej Minha ya Mal’un ) adalah novel ke empat yang ditulis oleh Saddam Hussein. Seorang mantan presiden irak yang berkuasa selama dua puluh empat tahun yang mati di tiang gantung Amerika. Novel yang juga ditulisnya di tengah persiapan tentara koalisi Amerika yang ingin menggempur Iraq. YouTube: https://youtu.be/FMxZEMjdBPQ2021-08-2505 minResensi InstituteResensi InstituteEps 262: Kerumunan Terakhir - Okky Madasari (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Kerumunan Terakhir adalah novel yang menjelaskan realitas itu. Ia berusaha membentangkan realitas kemenduaan manusia dalam dua dunia. Antara dunia yang dijalani dan dunia yang digenggam. YouTube: https://youtu.be/-Jtx1BrAYTs2021-08-1705 minResensi InstituteResensi InstituteEps 257: Animal Farm - George Orwell (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Satu karya yang menunjukkan prilaku itu adalah Animal Farm. Buku yang ditulis oleh Eric Arthur Blair dengan nama pena yang lebih terkenal:  George Orwell. Seorang sastrawan berkebangsaan Inggris yang sangat membenci imprealisme sehingga karya-karya yang ditulisnya seperti Animal farm dan 1984 adalah sebagai bentuk kritik terhadap kekuasaan yang totaliter dan fasis. YouTube: https://youtu.be/zNRe5G8rONY2021-08-0509 minResensi InstituteResensi InstituteEps 253: Hitler Bangkit Lagi - Timur Vermes (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Novel Er Ist Wieder Da atau yang lebih dikenal dengan judul Look Who’s  Back yang ditulis oleh Timur Vermes adalah novel satiris yang membicarakan tentang sesuatu yang ingin kita lupakan dari sejarah kelam dunia. Ia membangkitkan Hitler dan memaksa pembaca hanyut dalam kehidupan Hitler lebih dekat. Novel yang berangkat dari sebuah premis: sejarah selalu ditulis dari orang yang menang YouTube: https://youtu.be/7YWxPcHWn7E2021-07-2907 minResensi InstituteResensi InstituteEps 242: Il Principe - Niccolo Machiavelli (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Il Principe ditulis pada tahun 1513. Ditulis Machiavelli untuk dipersembahkan kepada keluarga Medici yang berkuasa. Sebelumnya Machiavelli adalah pengabdi di kerajaan Florence yang dikuasai keluarga Medici yang terkenal dengan pemimpinnya Lorenzo The Magnificient. Sepeninggal Lorenzo, keluarga Medici diusir dari tahta. YouTube: https://youtu.be/1cxsa85625g2021-06-2012 minResensi InstituteResensi InstituteEps 215: Bagaimana Mengatasi Terorisme - Dr. Suhailah Zain Al-Abidin Hammad (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Setiap kali ada bom bunuh diri kita diperhadapkan pada dua   pernyataan. Pertama, pelakunya beragama islam dan kedua teroris tidak beragama. Namun, pelaku selalu memakai atribut islam dan meninggalkan surat wasiat permohonan maaf dan seruan untuk meningkatkan ibadah. Kita tidak bisa berdalih bahwa teroris tidak punya agama, sementara secara nyata pelakunya memang beragama islam. Tapi benarkah islam mengajarkan laku teror demikian? Lalu mengapa perang terhadap kejahatan terorisme ini rasanya sukar sekali diselesaikan? YouTube: https://youtu.be/rqVjf4w2CI02021-04-0507 minResensi InstituteResensi InstituteEps 205: Tentang Tirani - Timothy Snyder (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Apa yang harus dilakukan ketika pemerintahan menjadi tirani? YouTube: https://youtu.be/5L8rHSYWv4Y2021-03-2514 minSemesta PuisiSemesta PuisiEps. 8. Santa Maria, 1, 2, dan 3 - Mario F. LawiMario F. Lawi adalah salah satu penyair muda yang banyak diperbincangkan di kancah sastra Indonesia karena penguasaannya terhadap bahasa latin juga alkitab. Tidak salah jika hampir keseluruhan kumpulan puisinya tidak jauh dari narasi alkitab. Interpertasi dan transliterasi yang ia lakukan sudah semacam pergulatan yang tidak pernah selesai. Kecakapannya menggarap satu tema secara berulang dan intens serta dipadu dengan kedalaman membaca literatur-literatur dari bahasa langsungnya ini membuktikan bahwa, Mario Lawi telah munuju puncak kepenyarian di usia mudanya, yang bagi para penyair lain telah berusaha ditempuh seumur hidupnya.2020-05-2204 minSemesta PuisiSemesta PuisiEps. 7. Surat Cinta Sukab Untuk Alina - Seno Gumira AdjidarmaSukab menceritakan bagaimana ia mendapatkan sepotong senja dan dipersembahkan untuk kekasihnya dalam sebuah surat cinta. Potongan Surat cinta itu terdapat dalam cerita surealisme Sepotong Senja Untuk Pacarku karya Seno Gumira Adjidarma. Seno sendiri adalah sastrawan kawakan yang kini bertugas sebagai Rektor Institute Kesenian Jakarta.2020-05-0813 minSemesta PuisiSemesta PuisiEps. 6. I-Seorang Buruh Masuk Tokoh dan II-Di Tanah Negeri Ini Milikmu Cuma Tanah Air - Wiji ThukulMenurut penyair Rusia Yevgeni Yevtushenko "autobiografi penyair adalah puisinya" dan itulah yang tampak jelas di dalam puisi-puisi Wiji Thukul. Ia tak menulis dengan bahasa langit. Ia mencatat realitas yang ia rasakan dan alami. Diksi-diksi perlawanan menjadi ciri khas sebab ia hidup di jaman penuh represif. Dengan bahasanya yang sederhana, ia tak sedang ingin menggugah apa pun. Ia menulis karena karena kata-kata adalah senjata. Membaca puisi Wiji adalah membaca sebuah biografi dan juga membaca sebuah zaman.2020-05-0101 minSemesta PuisiSemesta PuisiEps. 5. I-Bacakan Aku Sajak Ini dan II-Sebelum Kau Pergi Bersamanya - Ibe S. PalogaiDi dalam buku puisinya yang kedua, Ibe S. Palogai ingin lebih intim bercakap dengan pembacanya. Ia tak ingin berdiri sebagai agitator di atas mimbar dan menjadikan pembacanya penyimak yang pasif. Berbeda dengan puisi pertamanya yang banyak berkutat pada perang dan kekalahan, kali ini ia bicara tentang cinta dengan strukturnya yang telah pudar seperti pada dua puisinya ini.2020-04-0601 minSemesta PuisiSemesta PuisiEps. 4. Menolak Bungkam - Najwa Shihab'Menolak Bungkam' adalah frasa yang sekilas mengingatkan kita dengan Wiji Tukul (penyair rakyat yang dihilangkan negara). Najwa dengan kecakapan rimanya bicara banyak tentang sajak-sajak perlawanan di dalam bukunya yang berjudul Catatan Najwa. Salah satu yang paling mengelorakan semangat rebel itu adalah puisi Menolak Bungkam2020-03-2501 minSemesta PuisiSemesta PuisiEps. 3. Puisi Terakhir - Soe Hok GiePuisi Soe Hoek Gie ini terdapat di dalam buku catatanya yang kemudian dibukukan dalam buku berjudul Catatan Seorang Demonstran. Puisi ini tak memiliki judul, tetapi banyak yang menerka-nerka judul puisi ini, salah satu diantaranya: puisi terakhir.2020-03-1801 minSemesta PuisiSemesta PuisiEps. 2. Sejam Sebelum Matahari Tidak Jadi Tenggelam - M. Aan MansyurUntik eps. 2. kali ini ada puisi dari penyair Makassar M. Aan Mansyur - "Sejam Sebelum Matahari Tidak Jadi Tenggelam" yang terdapat di dalam buku Melihat Api Bekerja. Selamat mendengarkan.2020-03-1110 minResensi InstituteResensi InstituteEps 46: Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur - Muhidin M. Dahlan (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Kenapa laki-laki selalu dijanjikan bidadari-bidadari super cantik yang menunggunya di surga? di dunia ia berhak memiliki banyak wanita dan itu adalah ibadah, sementara perempuan untuk memiliki banyak lelaki disebut aib. Kenapa perempuan selalu disebut sebagai penghuni neraka paling dominan? padahal kenyataanya laki-laki yang lebih banyak melakukan pembunuhan, pemerkosaan, dan kejahatan-kejahatan bengis lainnya. Novel ini mendobrak tatanan umum masyarakat patriarki. https://www.resensi.co.id/tuhan-izinkan-aku-menjadi-pelacur/2020-02-2613 minResensi InstituteResensi InstituteEps 42: Hizbullah - Musa Kazhim (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Buku Hizbullah yang ditulis oleh Musa Kazhim sangatlah komprehensif untuk menjelaskan perjalanan sejarah geneologi intelektual Hizbullah, kendati dengan halaman yang sedikit tetapi memiliki sumber rujukan yang banyak: 52 buku, 9 jurnal cetak, 20 publikasi elektronik serta 3 dari 4 narasumber wawancaranya langsung dari Beirut Libanon.   https://www.resensi.co.id/hizbullah/2020-01-1333 minSemesta PuisiSemesta PuisiEps. 1. Potongan dialog Zainuddin dalam Tenggelamnya Kapal Van Der Wick karya HamkaUntuk edisi pertama #bacapuisi, dialog Zainuddin yang terdapat dalam roman Hamka - Tenggelamnya Kapal Van der Wick menjadi pembuka. Di episode berikutnya, akan ada lagi puisi-puisi penyair lainnya.2019-11-2504 minResensi InstituteResensi InstituteEps 12: Kudeta - Edward Luttwak (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Apa yang mendasari orang akan melakukan kudeta? Menurut Edward Luttwak, manakala negara dalam kondisi krisis ekonomi, instabilitas politik yang kronis, serta pengangguran yang massif, yang membuat inflasi berjalan cepat. Jika hal-hal itu terjadi maka benih-benih kudeta dengan sendirinya akan tumbuh. https://www.resensi.co.id/kudeta-teori-dan-praktik-penggulingan-kekuasaan/2019-10-2434 minResensi InstituteResensi InstituteEps 10: Politik Kuasa Media - Noam Chomsky (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Dalam buku Politik Kuasa Media karya Noam Chomsky ini kita didedahkan bagaimana media menjadi alat propaganda, asal-muasalnya dan bagaimana ia mampu menjadi alat yang sangat berbahaya dalam kehidupan. Kendati media salah satu pilar demokrasi, tetapi nyatanya media adalah pembunuh demokrasi—secara diam-diam. https://www.resensi.co.id/politik-kuasa-media/2019-10-1931 minResensi InstituteResensi InstituteEps 8: Kedaulatan Rakyat, Otonomi dan Demokrasi - Mohammad Hatta (Resentor: Syafri Arifuddin MasserDalam bukunya ini, Hatta tidak sekadar mengkritisi tetapi memberikan pandangan serta penjelasan perihal apa itu kedaulatan rakyat yang perlu tetap dan terus diperjuangkan. Menerangkan perihal otonomi sebagai keniscayaan dalam mengelola negara seluas Indonesia dan demokrasi yang seperti apa yang perlu kita gunakan untuk mencapai kesejahteraan sosial. https://www.resensi.co.id/kedaulatan-rakyat-otonomi-demokrasi/2019-10-1717 minResensi InstituteResensi InstituteEps 4: 1984 - George Orwell (Resentor: Syafri Arifuddin Masser)Orwell dalam 1984 mendedahkan bagaimana sebuah rezim otoritarian bekerja. Di mana pemimpin totaliter berkuasa dengan tangan besi dan hidup di bawah rezim otoritarian adalah mimpi buruk bagi kebebasan sebab tak akan ada keluasan pikiran yang dapat berkembang ketika kebenaran mutlak harus datang dari satu arah: kekuasaan.2019-10-0818 min